Archive

Posts Tagged ‘Bombeeck’

Mr. Bombeeck was In The News


Prajurit-AInternet keeps changing and that’s the reason I document every little thing about RM here. It’s about Mr. Bombeeck helping his swedish friend in Pangandaran when the beach was raged by tsunami back in 2006. It’s only one small news that could easily omitted from Internet because of it’s just old enough.
The original URL is here and the publisher is Antara. I copy and paste the story :

WN Swedia Korban Tsunami Dirawat di RS Bandung

Bandung (ANTARA News) – Warga Negara Asing (WNA) asal Swedia, Jan R J Boeken (54) dirawat di Ruang VIP H-4, RS Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung, Jabar, karena luka memar yang cukup parah.
"Jan yang tergulung ombak selama beberapa detik tersebut mengalami luka-luka memar dan lecet di leher, lengan, punggung kanan dan kedua paha," ujar dr Krisna Pradanata, dokter bedah yang merawat Jan di Bandung, Kamis.
Krisna menambahkan luka lainnya yang dialami Jan adalah putusnya tendon jari tengah dan adanya luka di kepala. "Kami sudah menyedot nanah yang ada di persendian pasien sehingga pasien dalam beberapa hari mendatang akan dapat segera berjalan," ujarnya.
Menurutnya, pasien dapat segera pulang dalam tiga hari mendatang dengan masa istirahat selama tiga minggu sampai luka terkilir dan lecet serta bengkaknya sembuh.
Terkait masalah psikologis yang dialami pasien, Krisna mengatakan dengan kondisi mental yang dialami Jan maka pihak rumah sakit menyatakan tidak perlu mendatangkan psikolog.
Jan yang baru tiga jam di Pangandaran, masih belum dapat berjalan karena kondisi luka memar dan bengkak yang dialaminya. "Saya merasa sangat beruntung dapat terselamatkan dari banjir bandang," kata Jan pada wartawan.
Jan menjelaskan saat itu, ia sedang duduk santai bersama temannya di depan hotel. "Air tiba-tiba datang dan teman saya berlari entah kemana. Saya berlari ke dalam hotel dan ternyata tidak ada pintu untuk keluar," ujarnya.
"Untuk beberapa detik saya tergulung ombak. Saya meraih apapun yang ada di dapur. Tetapi saya sudah tidak dapat bergerak apa-apa lagi," ujarnya.
Akibat bencana tersebut, Jan mengatakan tidak takut untuk datang ke Indoonesia. "Saya senang berada di Indonesia karena orangnya ramah." ujarnya.
Beruntung, sahabat Jan yang sudah lama bermukim di Gunung Puntang Banjaran, Kabupaten Bandung, Bombeeck, melihat tayangan di bencana tsunami di Pangandaran melalui televisi.
"Saya langsung teringat akan Jan yang sedang berlibur di Pangandaran. Selasa pagi itu saya berangkat ke Pangandaran dan menjemput Jan. Saya langsung membawanya ke sini," ujarnya.(*)

Mr. Bombeeck: The Last Dutch Soldier of Radio Malabar


Prajurit 3I should have met him, but now it’s too late. When I came to Gunung Puntang (A sub district where RM is located) a week ago, I was told by an officer at the gate that there used to be a Dutch man in wheelchair who came there regulary. Unfortunately, he passed away in December 2011. He wasn’t sure about his name and said it could be ‘Josef’. One thing that crossed my mind was that I could ask some people where ‘Mr. Josef’ lived, see his family (he was married with a local woman), and If I was lucky I could get some infos and photos of him and anything to do with RM.

I did asking around. A clue was that he lived near a gateway down the road from Gunung Puntang. After some strange bad rapport from ojek drivers (motorbike transportation) in Palalangon, I and two friends who were with me in the trip, were led to a house about a half kilometer away by one of the driver who knew him as ‘Bombek’. Sadly, nobody in the house but the servant. Even the servant (an old woman) didn’t know a thing about Mr. Josef. She said that the lady of the house went out of town.

My search has found a website that contains this :
Prajurit-COh yes. I recognize that white metalwork for the house fence. I believe I have visited the right house back then. Turned out that his name was Josephus Franciscus Nicolass and Bombeeck was his nickname. I feel indebted to the website owner and have sent a message to him thru Facebook.
The next time I go to Gunung Puntang, I’ll make sure I pay a visit to his family.